Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

CHAPTER 13: PROJECT STAKEHOLDER MANAGEMENT

Terdapat empat proses, yaitu: A. Initiating process     1. Identify stakeholders.  Identify stakeholder merupakan salah satu proses yang berada di proses inisiasi. Ada dua proses yang berada di proses inisiasi selain proses ini, yaitu develop project charter . Identy stakeholder merupakan proses mengidentifikasi orang-orang yang berkaitan dengan proyek, menganalisis dan mengdokumentasikan informasi yang relevan, bagaimana potensi untuk keberhasilan dari proyek. B. Planning process     2. Plan stakeholder management.  Proses ini merupakan mengembangkan atau memilih strategi yang tepat untuk melibatkan stakeholder diseluruh siklus proyek. Manfaat utama dari proses ini adalah menyediakan rencana yang jelas dan dapat menindaklanjuti strategi bagaimana dapat berinteraksi dengan seluruh stakeholder untuk mendukung kepentingan proyek. C. Execution process     3. Manage stakeholder engagement.   Proses ini merupakan proses untuk berkomunikasi dan bekerja sama den

CHAPTER 12: PROJECT PROCUREMENT MANAEMENT

Terdapat empat proses, yaitu: A. Planning process     1.  Plan procurement management.  Proses mendokumentasikan keputusan pengadaan proyek, menentukan pendekatan, dan mengidentifikasikan potential sellers.  B. Executing process     2.  Conduct procurement.  Proses mendapatkan respon seller, memilih seller dan memberikan kontrak. Manfaat dari proses ini adalah menyelaraskan antara keinginan stakeholder internal dan eksternal melalui perjanjian yang ditetapkan. C. Monitoring and controlling process      3.   Control procurement.   Proses mengelola hubungan pengadaan, memantau kinerja kontrak, dan membuat perubahan dan koreksi untuk kontrak yang sesuai. Manfaat dari proses ini adalah memastikan bahwa kinerja telah memenuhi persyaratan. D. Closing process         4.   Close procurement.  Proses menyelesaikan setiap pengadaan. Manfaat dari proses ini adalah  melakukan dokumentasi perjanjian dan dokumentasi tersebut dapat dijadikan referensi dimasa mendatang.

CHAPTER 11: PROJECT RISK MANAGEMENT

Didalam project risk management terdapat enam proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan risk management.  Proses mendefinisikan bagaimana melakukan kegiatakn menajemen resiko. Manfaat dari proses ini adalah memastikan tingkat, jenis resiko yang ada. Proses ini sangat penting untuk dikomunikasikan agar mendapat persetujuan dan dukungan dari stakeholders lainnya.     2. Identify risks.  Proses melakukan identifikasi dan dokumentasi resiko. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya risk yang tidak diinginkan.     3. Perform qualitative risk analysis.  Proses memprioritaskan resiko untuk dianalisis dan ditindak lanjuti. Manfaat dari proses ini untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dan focus kepada resiko yang memiliki prioritas tinggi.     4. Perform quantitative risk analysis.  Proses menganalisis pengaruh resiko yang teridentifikasi secara keseluruhan. Informasi yang dihasilkan berupa numerik untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengurangi ketidakpastian pro

CHAPTER 10: PROJECT COMMUNICATION MANAGEMENT

Pada project communication management terdapat tiga proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan communication management.  Proses ini memilih pendekatan yang sesuai agar dapat berkomunikasi dengan stakeholder secara efektif dan efisien agar tersampainya informasi mengenai apa yang dibutuhkan selama masa proyek dan menyediakan organizational assets. B. Executing process    2. Manage communication.  Proses menciptakan, mengumpulkan, mendistribusikan, mengambil, dan mendisposisikan informasi proyek sesuai dengan plan communication management. Manfaat dari proses ini adalah agar komunikasi menjadi efisien dan efektif antar stakeholders. C. Monitoring and controlling process    3. Control communication.  Proses ini melakukan monitoring dan controlling untuk memastikan kebutuhan informasi stakeholder terpenuhi.  Yang menjadi sorotan dalam proses ini adalah plan communication management. Salah satu tool yang digunakan adalah communication requirement analysis.

CHAPTER 9: PROJECT HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Pada project human resources management terdapat empat proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan human resources management. Proses ini melakukan identifikasi dan mendokumentasikan aturan, tanggung jawab, kemampuan yang dibutuhkan, dan membuat staffing management plan.  B. Executing process     2. Acquire project team.  Proses ini melakukan konfirmasi ketersediaan sumber daya manusia guna mendapatkan tim yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.     3. Develop project team.  Proses ini bertujuan untuk meningkatkan performa dari sumber daya agar dapat bekerja sama dengan tim yang lain.  C. Monitotng and controlling process   4. Manage project team.  Proses ini digunakan mengoptimalkan kinerja proyek. Manfaat yang didapatkan dalam proses ini adalah SDM dapat menyelesaikan masalah dengan baik, dapat menilai kelebihan dan kekurangan antar anggota tim agar dapat diperbaiki kedepannya.  Yang menjadi sorotan yaitu plan human resources management. Salah satu to

CHAPTER 7: COST MANAGEMENT PROCESS

Didalam cost management process terdapat empat proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan cost management.  Proses ini sama seperti scope dan time. Proses ini bertujuan untuk membuat perencanaan dana yang dibutuhkan selama masa pengerjaan proyek.     2. Estimate costs.  Proses developing perkiraan sumber dana yang dibutuhkan selama masa proyek.   3. Determine the budget.   Proses ini melakukan persetujuan terhadap estimasi dana untuk kemudian secara resmi dibentuknya cost baseline. Tujuan dengan adanya cost baseline adalah agar dana pemasukan dan pengeluaran selama masa proyek dapat dipantau. B. Monitoring and controlling process     4. Control cost.   Proses ini untuk mengontrol status prouek dan meng update cost dan mengatur perubahan sesuai dengan cost baseline. Yang menjadi pembahasan mengenai proses ini adalah pada proses control cost. salah satu tool yang digunakan pada proses ini adalah earned value management. Earned value management terdiri

CHAPTER 6: TIME MANAGEMENT PROCESS

Dalam time management process terdapat tujuh proses yang menjadi pembahasan, yaitu: A. Planning process     1. Plan schedule management.  Tujuan dari proses ini seperti plan scope management. Hanya saja beda, proses ini membahas perencanaan waktu dalam proyek. Untuk input, tools, dan output dapat dilihat pada gambar. Yang menjadi sorotan utama dalam proses ini adalah output nya adalah schedule management plan. Schedule management plan berisikan mengenai perencanaan waktu secara resmi dan detail yang akan dilakukan selama proyek berlangsung.     2. Define activities.  Proses ini mendefinisikan task apa saja yang akan dilakukan. Proses ini melibatkan WBS. WBS dijelaskan secara mendetail berdasarkan task apa saja yang akan dikerjakan. Untuk input, tools, dan output dapat dilihat pada gambar. Yang menjadi sorotan adalah output nya yaitu activity list , activity attributes dan milestones. Kedua ouput ini berisikan tentang daftar aktivitas apa saja yang akan dila

CHAPTER 5: PROJECT SCOPE MANAGEMENT

Scope. Scope berkaitan pada semua pekerjaan dalam menciptakan ( creating ) produk dari proyek dan proses yang digunakan dalam proyek. Dalam scope dikenal dua istilah, yaitu: product scope dan project scope . Product Scope Project Scope Features dan function menjadi karakteristik atau ciri-ciri dari sebuah produk, layanan atau hasil dari proyek Proses untuk membuat atau menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil dengan menggunakan features dan function Penyelesaian produk diukur sesuai dengan product requirements Penyelesaian produk diukur sesuai dengan project management plan. Dalam project scope management terdapat enam proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan scope management.  Tujuan proses ini untuk mendefiniskan bagaimana cara me- managed scope. Gambar diatas menunjukkan ITTO ( inputs, tools and techniques, outputs ) dari proses plan scope management. Dalam input yang menjadi key inputs ad