Skip to main content

CHAPTER 1: INTRODUCTION TO PROJECT MANAGEMENT


Project atau proyek adalah suatu usaha atau suatu kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan suatu produk baik berupa barang, jasa, maupun layanan.
Ciri-ciri proyek adalah:
  •        Mempunyai tujuan yang unik
  •        Bersifat sementara
  •        Menggunakan progressive elaboration
  •        Memiliki primary customer atau sponsor
  •        Sponsor brtindak sebagai pemeberi arahan dan pendanaan untuk proyek
  •        Melibatkan ketidakpastian dalam proses penyelesaian proyek

Salah satu contoh proyek adalah pembangunan gedung perkulihaan umum di Telkom University. Pembangunan tersebut memiliki tujuan yang unik, seperti pembangunan dengan terdiri sepuluh lantai dan ada fasilitas yang membedakan gedung perkulihan umum Telkom university dengan yang lain. Fasilitasnya diantara lain: kolam renang, lapangan futsal, dan masih banyak lagi. Pembangunan ini disebut sebagai proyek karena memiliki tujuan yang unik, waktu pembangunan temporary atau bersifat sementara.

Project Management, merupakan cara seseorang atau kelompok untuk menginterpretasikan atau mengimplementasikan knowledges, skills, tools yang ada. Seseorang yang melakukan project management disebut sebagai project manager. Project manager bekerja sama dengan sponsor, dengan tim dan semua orang yang terlibat didalam proyek guna untuk mencapai tujuan dari proyek yang dikerjakan.

Triple constraint of project management. Dikatakan bahwa proyek itu sukses harus mencapai tiga tujuan ini: scope, time, cost.

10 project management knowledge areas. Seorang project manager harus bertanggung jawab di sepuluh area, yaitu:
  •        4 core knowledge areas: scope, time, cost, quality
  •      5 facilitating knowledge areas: human resources, communication, risk, procurement, stakeholder management
  •       1 knowledge area:  integration management

Tujuan atau manfaat dari project manager, diantaranya:
  •        Efisiensi, baik dari segi biaya, sumber daya maupun waktu,
  •      Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan,
  •        Meningkatkan kualitas,
  •        Meningkatkan produktifitas,
  •        Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin,
  •        Koordinasi internal yang lebih baik,
  •    Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.



Comments

Popular posts from this blog

CHAPTER 5: PROJECT SCOPE MANAGEMENT

Scope. Scope berkaitan pada semua pekerjaan dalam menciptakan ( creating ) produk dari proyek dan proses yang digunakan dalam proyek. Dalam scope dikenal dua istilah, yaitu: product scope dan project scope . Product Scope Project Scope Features dan function menjadi karakteristik atau ciri-ciri dari sebuah produk, layanan atau hasil dari proyek Proses untuk membuat atau menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil dengan menggunakan features dan function Penyelesaian produk diukur sesuai dengan product requirements Penyelesaian produk diukur sesuai dengan project management plan. Dalam project scope management terdapat enam proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan scope management.  Tujuan proses ini untuk mendefiniskan bagaimana cara me- managed scope. Gambar diatas menunjukkan ITTO ( inputs, tools and techniques, outputs ) dari proses plan scope management. Dalam input yang menjadi ...

CHAPTER 12: PROJECT PROCUREMENT MANAEMENT

Terdapat empat proses, yaitu: A. Planning process     1.  Plan procurement management.  Proses mendokumentasikan keputusan pengadaan proyek, menentukan pendekatan, dan mengidentifikasikan potential sellers.  B. Executing process     2.  Conduct procurement.  Proses mendapatkan respon seller, memilih seller dan memberikan kontrak. Manfaat dari proses ini adalah menyelaraskan antara keinginan stakeholder internal dan eksternal melalui perjanjian yang ditetapkan. C. Monitoring and controlling process      3.   Control procurement.   Proses mengelola hubungan pengadaan, memantau kinerja kontrak, dan membuat perubahan dan koreksi untuk kontrak yang sesuai. Manfaat dari proses ini adalah memastikan bahwa kinerja telah memenuhi persyaratan. D. Closing process         4.   Close procurement.  Proses menyelesaikan setiap pengadaan. Manfaat dari proses ini adalah...

CHAPTER 10: PROJECT COMMUNICATION MANAGEMENT

Pada project communication management terdapat tiga proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan communication management.  Proses ini memilih pendekatan yang sesuai agar dapat berkomunikasi dengan stakeholder secara efektif dan efisien agar tersampainya informasi mengenai apa yang dibutuhkan selama masa proyek dan menyediakan organizational assets. B. Executing process    2. Manage communication.  Proses menciptakan, mengumpulkan, mendistribusikan, mengambil, dan mendisposisikan informasi proyek sesuai dengan plan communication management. Manfaat dari proses ini adalah agar komunikasi menjadi efisien dan efektif antar stakeholders. C. Monitoring and controlling process    3. Control communication.  Proses ini melakukan monitoring dan controlling untuk memastikan kebutuhan informasi stakeholder terpenuhi.  Yang menjadi sorotan dalam proses ini adalah plan communication management. Salah satu tool yang digu...