Skip to main content

CHAPTER 8: PROJECT QUALITY MANAGEMENT

Pada project quality management terdapat tiga proses, yaitu:
A. Planning process
    1. Plan quality management. Proses ini dibuat guna sebagai guidances perancangan quality management. Proses ini mengidentifikasi quality requirement atau standar apa saja yang akan digunakan untuk proyek.
    2. Perform quality assurance. Proses ini melakukan audit apakah quality requirement sudah sesuai atau belum. Apakah dibutuhkannya perbaikan atau pergantian standar yang digunakan.
    3. Perform quality control. Proses ini melakukan monitoring dan recording results dari eksekusi projek yang telah dilakukan.
Yang menjadi sorotan dalam proses ini adalah control quality. Salah satu tool yang digunakan dalam proses ini adalah seven basic quality tools. Seven basic quality tools terdiri dari:
  1. Cause and effect diagrams. Diagram ini dikenal sebagai ishikawa diagram atau fishbone diagram. Diagram ini membantu untuk mencari akar permasalahan yang akan terjadi. Namun diagram ini cukup sulit dalam penggunaanya karena cukup mendetail dalam mengungkapkan permasalahan yang terjadi dalam proyek.
  2. Control charts. Digunakan untuk menentukan suatu proses stabil atau tidak. Dapat dikatakan bahwa tools ini digunakan untuk memprediksi dalam pencegahan dalam proyek berlangsung. Proyek dikatakan out of control apabila: titik data melebihi batas control, tujuh titik plot berada diatas rata-rata, dan tujuh titik plot berada dibawah rata-rata.
  3. Check sheets. Digunakan untuk proses pengumpulan data. Biasanya jika ada resources yang tersedia maka akan diberi tanda checklist yang menandakan bahwa sudah terpenuhi.
  4. Scatter diagram. Diagram ini digunakan untuk menunjukkan hubungan korelasi antara variabel x dan variabel y.
  5. Histogram merupakan grafik bar yang mendistribusikan variabel. Grafik ini menunjukan atribut atau karakteristik permasalahan. Ketinggian grafik bar menunjukkan frekuensi.
  6. Pareto charts. Pareto charts adalah histogram yang membantu dalam mengidentifikasikan dan memprioritaskan masalah. Pareto chart biasanya disebut 80-20 rule, yang artinya 80% masalah yang terjadi dan 20% penyebab dari masalah yang timbul.
  7. Flowchart. Flowchart adalah grafik yang membantu dalam menganalisis bagaimana masalah bisa terjadi dan bagaimana solusi dalam penyelesaiannya.

Comments

Popular posts from this blog

CHAPTER 5: PROJECT SCOPE MANAGEMENT

Scope. Scope berkaitan pada semua pekerjaan dalam menciptakan ( creating ) produk dari proyek dan proses yang digunakan dalam proyek. Dalam scope dikenal dua istilah, yaitu: product scope dan project scope . Product Scope Project Scope Features dan function menjadi karakteristik atau ciri-ciri dari sebuah produk, layanan atau hasil dari proyek Proses untuk membuat atau menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil dengan menggunakan features dan function Penyelesaian produk diukur sesuai dengan product requirements Penyelesaian produk diukur sesuai dengan project management plan. Dalam project scope management terdapat enam proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan scope management.  Tujuan proses ini untuk mendefiniskan bagaimana cara me- managed scope. Gambar diatas menunjukkan ITTO ( inputs, tools and techniques, outputs ) dari proses plan scope management. Dalam input yang menjadi ...

CHAPTER 12: PROJECT PROCUREMENT MANAEMENT

Terdapat empat proses, yaitu: A. Planning process     1.  Plan procurement management.  Proses mendokumentasikan keputusan pengadaan proyek, menentukan pendekatan, dan mengidentifikasikan potential sellers.  B. Executing process     2.  Conduct procurement.  Proses mendapatkan respon seller, memilih seller dan memberikan kontrak. Manfaat dari proses ini adalah menyelaraskan antara keinginan stakeholder internal dan eksternal melalui perjanjian yang ditetapkan. C. Monitoring and controlling process      3.   Control procurement.   Proses mengelola hubungan pengadaan, memantau kinerja kontrak, dan membuat perubahan dan koreksi untuk kontrak yang sesuai. Manfaat dari proses ini adalah memastikan bahwa kinerja telah memenuhi persyaratan. D. Closing process         4.   Close procurement.  Proses menyelesaikan setiap pengadaan. Manfaat dari proses ini adalah...

CHAPTER 10: PROJECT COMMUNICATION MANAGEMENT

Pada project communication management terdapat tiga proses, yaitu: A. Planning process     1. Plan communication management.  Proses ini memilih pendekatan yang sesuai agar dapat berkomunikasi dengan stakeholder secara efektif dan efisien agar tersampainya informasi mengenai apa yang dibutuhkan selama masa proyek dan menyediakan organizational assets. B. Executing process    2. Manage communication.  Proses menciptakan, mengumpulkan, mendistribusikan, mengambil, dan mendisposisikan informasi proyek sesuai dengan plan communication management. Manfaat dari proses ini adalah agar komunikasi menjadi efisien dan efektif antar stakeholders. C. Monitoring and controlling process    3. Control communication.  Proses ini melakukan monitoring dan controlling untuk memastikan kebutuhan informasi stakeholder terpenuhi.  Yang menjadi sorotan dalam proses ini adalah plan communication management. Salah satu tool yang digu...